Mature vs. Childish = Unstable
Hoams..
Waktu menunjukkan pukul 12:56 WIB. Bisa dibilang pagi, bisa juga dibilang tengah malam. Ntah apa yang meracuni fikiran gue untuk menulis di blog ini dengan judul itu. Yang jelas sekarang gue bakalan bahas tentang itu. yaiyalah masa' lari dari tema? -__- Kakakakakak
Menurut gue, gue itu udah cukup dewasa dalam berbagai hal. Gue juga gak tau dalam hal apa yang penting gue ngerasa gitu, haha. Gue juga udah ngerasa cukup bisa untuk memimpin berbagai-macam hal. Gue ngerasa gue udah cukup dewasa untuk mengambil setiap langkah di hidup gue. Gue udah cukup dewasa untuk merencanakan masa depan gue.
Tapi, terkadang..
Gue juga merasa bahwa gue gak bisa melakukan sendiri apa yang semestinya bisa gue lakukan sendiri. Gue juga terkadang merasa kalau gue belum cukup dewasa untuk mengambil sebuah keputusan, yang padahal menurut gue itu benar dan tepat untuk diambil. Gue merasa seperti masih membutuhkan seseorang untuk menggantungkan keputusan gue yang akhirnya gue mengikuti keputusan orang tersebut. Padahal, sebenernya gue gak mau mengikuti orang tersebut, dan lagi, ntah knapa gue tetap mengikutinya. Eum.. Ralat deh, bukan gak mau sih ya, sebenernya keputusan dia dan gue itu sama, cuman kenapa gue harus nunggu keputusan dia juga? Gitu loh.. Au deh bingung :/
Sepertinya hati dan fikiran gue selalu bertentangan. Entah hati gue yang udah dewasa dan otak gue yang masih kekanak-kanakan, atau malah sebaliknya..
Hati dan otak gue gak pernah menyatu dalam memecahkan sebuah masalah dihidup gue saat ini. Yang ada, akhirnya gue jadi pusing sendiri antara memilih kata hati atau fikiran gue. Gue berusaha untuk tidak mengikuti ego gue yang 'kata orang' ego itu menyesatkan.
Ego? Apakah ego itu termasuk kata hati? Atau malah bagian dari fikiran kita? Bisa saja ego itu terletak diantara keduanya kan? Apakah kita harus selalu mengalah pada ego kita?
Tapi, terkadang..
Gue juga merasa bahwa gue gak bisa melakukan sendiri apa yang semestinya bisa gue lakukan sendiri. Gue juga terkadang merasa kalau gue belum cukup dewasa untuk mengambil sebuah keputusan, yang padahal menurut gue itu benar dan tepat untuk diambil. Gue merasa seperti masih membutuhkan seseorang untuk menggantungkan keputusan gue yang akhirnya gue mengikuti keputusan orang tersebut. Padahal, sebenernya gue gak mau mengikuti orang tersebut, dan lagi, ntah knapa gue tetap mengikutinya. Eum.. Ralat deh, bukan gak mau sih ya, sebenernya keputusan dia dan gue itu sama, cuman kenapa gue harus nunggu keputusan dia juga? Gitu loh.. Au deh bingung :/
Sepertinya hati dan fikiran gue selalu bertentangan. Entah hati gue yang udah dewasa dan otak gue yang masih kekanak-kanakan, atau malah sebaliknya..
Hati dan otak gue gak pernah menyatu dalam memecahkan sebuah masalah dihidup gue saat ini. Yang ada, akhirnya gue jadi pusing sendiri antara memilih kata hati atau fikiran gue. Gue berusaha untuk tidak mengikuti ego gue yang 'kata orang' ego itu menyesatkan.
Ego? Apakah ego itu termasuk kata hati? Atau malah bagian dari fikiran kita? Bisa saja ego itu terletak diantara keduanya kan? Apakah kita harus selalu mengalah pada ego kita?